merasa, harus menjadi orang yang banyak pulsa, untuk bisa meneleponNya?
atau, harus menghubungi sekretarisnya, untuk bisa menjumpaiNya?
bahkan, harus banyak amal dulu, untuk bisa menghadapNya?
aku mengira, Dia ada di sana. menunggu kita, untuk menghampiriNya. atau mungkin, sekedar menoleh padaNya. karena seringkali, kita lupa kalau Dia ada. mungkin.
Dia bahkan tak pernah peduli, kita punya handphone atau tidak, untuk bisa berbicara padaNya. atau harus menunggu lama, menanti jawabanNya?
bahkan bila kau analogikan pulsa itu dengan amalmu, Tuhan tidak pernah punya sifat belagu.
karena kapanpun kita menoleh padaNya, kapanpun kita menghampiriNya, miskin, kaya, tampan, atau buruk rupa, bahkan, dengan jiwa raga berlumuran dosa, Dia akan tetap ada di sana. menunggu. setiap waktu. selalu.
**
untuk seorang anak kecil, yang berotak besar, bersemangat besar, dan yang paling penting, berhati besar. i love you.
**
**
**
Label: prosa
<$I18NNumComments$>:
<$CommentPager$>
-
<$I18NAtCommentTimeWithPermalink$>,
<$I18NCommentAuthorSaid$>
-
<$CommentPager$>
<$BlogCommentBody$>
<$BlogCommentDeleteIcon$><$BlogItemCreate$>
<$BlogItemFeedLinks$>
:
@ <$BlogBacklinkDateTime$>
<$BlogItemBacklinkCreate$>
<< Beranda