suatu hari, aku begitu frustasi. rasanya, ingin bunuh diri. tak berguna, dan tak berharap lagi, menyelusup hati-hati namun pasti. kalau saja bukan takut, akan adanya hari nanti, kurasa, aku pasti sudah mati. aku, tak mau hidup lagi.
aku sudah gila! apa aku gila? aku mati karena gila! jiwaku.. mati, karena gila..
ah, sepertinya aku memang sudah gila. kan? apa aku bilang. aku butuh pertolongan. aku ingin bertahan. siapa? adakah yang bisa mendengarku? aku butuh seseorang. sekarang!
eh?
seseorang? kau bilang?
atau sesuatu?
atau sebuah?
atau se---?
ah, bukankah ada Dia? kau bilang masih butuh seseorang? lalu apa Dia bagimu? Dia akan mendengarkan. kata demi kata. selaksa makna demi makna. apa sampai hari ini kau masih belum mendengar sebuah jawaban? jawaban itu ada pada udara yang kau hirup. pada air yang kau teguk. pada cahaya yang menyapa. pada suara hati yang membuatmu kuat. bertahan. hingga detik ini. hingga jauh nanti.
jadi, apa kau masih butuh se---?