<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/3417621409964018008?origin\x3dhttp://berbicara-pada-diam.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>

berbicara pada diam
Rabu, 07 Januari 2009

terlalu banyak yang ingin aku bicarakan. namun, jarang jarang ada yang mau mendengarkan. terlalu banyak pertanyaan. namun, hanya sedikit jawaban. hingga akhirnya aku seringkali berbicara sendirian. terkadang, pada cakrawala aku berbicara. terkadang, pada kehidupan di jalanan. di atas motor biru kesayangan lautan itu pasang. atau, kaca mobil yang memburam saat kabut cair menghalangi pandangan. dan terkadang pula, pada tembok di mana kuhadapkan wajah. aku berbicara terus terang. dan mereka hanya diam. aku, berbicara pada diam.

diam, akan sabar menantiku berpikiran benar. dia tak pernah menyalahkan. diam, akan selalu memberiku jawaban. sesulit apapun pertanyaan itu aku lontarkan. hanya karena aku berbicara pada diam, hidup di mataku menjadi sangatlah indah. sehitam apapun, seputih apapun. atau bahkan berupa bayangan yang masih abu abu sekalipun.

dia, diam, menjadikanku dewasa dan bijaksana bahkan saat aku masih duduk di tk. haha, tentunya dewasa dan bijaksana dalam pandangan sang diam. karena seperti yang kubilang, diam tak pernah menilai, menyalahkan, dan tak pernah bilang apa apa. dia hanya diam. memperhatikan. dan membiarkan aku mengerti sendiri akan hidup. mungkin juga dia sesekali berdoa, saat tahu hidupku terlalu jauh dari benar. tapi entah mengapa dia selalu percaya, bahwa pada akhirnya aku akan kembali ke jalan yang benar.

tidak seperti yang lainnya kan?

maka itu, aku pun senang berbicara pada diam.

**
**

Label:


5 comments
03.57


Profile
hanya seorang anak kecil, yang senang duduk di genteng -- melihat awan, menebak bentuknya -- melihat cakrawala senja, jingga kebiruan -- melihat bintang, dan lampu kota -- sendiri, tapi tak merasa sendirian.


Archive
Januari 2009
Februari 2009
Agustus 2009
Juli 2010
Agustus 2010
November 2012




Scream
i am not allow anyone to speak out in here


Exit
another side of me


Credits
The Designer

<$I18NNumComments$>:

<$CommentPager$>
<$I18NAtCommentTimeWithPermalink$>, <$I18NCommentAuthorSaid$>

<$BlogCommentBody$>

<$BlogCommentDeleteIcon$>
<$CommentPager$>

<$BlogItemCreate$>

<$BlogItemFeedLinks$>

:

<$BlogBacklinkControl$> <$BlogBacklinkTitle$> <$BlogBacklinkDeleteIcon$>
<$BlogBacklinkSnippet$>
@ <$BlogBacklinkDateTime$>

<$BlogItemBacklinkCreate$>

<< Beranda